Nama :
Franciska I Titaley
Nim : 2014
64 020
Ringkasan
Materi Kuliah I
Pengolahan
Dan Interpretasi Data Citra
PENGOLAHAN
DAN INTERPRETASI CITRA
Citra
Citra adalah obyek atau gambar yang
dibuat oleh seseorang berdasarkan sesuatu yang dilihat atau di pikirkan lewat
konsep atau gagasan.
v Berikut adalah pengertian
citra menurut parah alhi :
Ø Hornby (1974)
-
Keserupaan atau tiruan seseorang atau sesuatu barang terutama
yang dibuat dari kayu, batu, dsb.
-
Gambaran mental atau gagasan, konsep tentang sesuatu barang
yang dibuat seseorang.
-
Gambaran yang tampak pada cermin atau melalui lensa kamera.
Ø Simonett et. al. (983)
-
Gambaran obyek yang di buahkan oleh pantulan atau pembiasan sinar
yang difokuskan oleh sebuah lensa atau sebuah cermin.
-
Gambaran rekaman sesuatu objek ( biasanya berupa gambar pada
foto ) yang dibuahkan dengan cara optic elektronik, optic mekanik. Pada umumnya
elektronik digunakan bila radiasi
elektromagnetik yang dipancarkan atau dipantulkan dari suatu objek.
Ø Citra sebagai keluaran
sebagai perekaman data dapat bersifat (MUR92)
-
Optic berupa foto
-
Analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor
televise
-
Digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetic
Berdasarkan sifat diatas maka citra dapat
di golongkan atas citra diam dan citra bergerak.
·
citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak
·
citra bergerak ( moving images ) adalah rangkaian citra diam
yang ditampilkan secara berurutan ( seluencial ) sehingga memberi kesan pada
mata lensa sebagai gambar bergerak.
v Pengolahan Citra
Pengolahan
citra adalah pemprosesan citra khususnya dengan menggunakan computer, menjadi
citra yang kualitasnya lebih baik.
Sebagai contoh citra burung nuri pada gambar 1.2 (a) tampaknya agak
gelap lalu dengan operasi pengolahan citra kontrasnya diperbaiki sehingga
menjadi lebih terang dan tajam (b).
Ø Tujuan Pengolahan Citra
Umumnya operasi – operasi
pada pengolahan citra diterepkan pada citra dimasukan untuk (JA189)
-
Elemen di dalam citra perlu dikelompokan, dococokan atau
diukur.
-
Perbaikan atau memodifikasi citraperlu dilakukan untuk
meminingkatkan kualitas penampakan atau untuk menonjolkan beberapa aspek
informasi yang terkadang di dalam citra.
-
Sebagai citra perlu digabung dengan bagian citra lain.
Dalam bidang computer ada 3 bidang
studi yang berkaitan dengan data citra namun tujuan yang berbeda – beda.
1. Grafika computer (
computare graphies )
2. Pengolahan citra ( image
processing )
3. Pengenalan pola ( pattern
recognition / image interpretation )
Hubungan 3 bidang
PENGOLAHAN CITRA
CITRA CITRA
DESKRISI DESKRIPSI
§
GRAFIKA KOMPUTER
Grafika computer bertujuan menghasilkan citra ( lebih tepat disebut
dengan grafik atau picture ) dengan primitive – primitive geometri seperti
garis , lingkaran, dsb.
Primitive –primitif geometri tersebut memerlukan data deskritif untuk
menulis elemen – elemen gambar
Contoh data deskriftif adalah koordinat titik panjang.
§
PENGLAHAN CITRA
Pengolahan citra bertujuan memperbaiki kualitas citra agar mudah
diinterpretasi oleh manusia atau mesin ( dalam hal ini computer ).
-
Teknik – teknik pengolahan citra mentransformasikan citra
menjadi citra lain. Jadi masuknya citra dan keluarnya juga citra , namun citra
keluar mempunyai kualitas lebih baik dari pada citra sebelumnya ( citra masuk
).
Termasuk ke dalam bidang ini adalah pemampatan citra ( image comp ).
§
PENGENALAN POLA
Pengenalan pola adalah mengelompokan data numeric dan simbolik (termasuk
citra) secara otomatis oleh mesin ( computer ). Tujuan pengelompokan adalah
untuk mengenali suatu objek di dalam citra.
Kemampuan system visual manusia inilah yang dicoba computer untuk
menerima masukan berupa citra objek yang diterima.
Citra →pengenalan pola →deskripsi objek
Defenisi Interpretasi
Citra
Interpretasi citra adalah perbuatan
mengkaji foto udara atau citra.
Interpretasi citra yang dikaji adalah
citra yang mendektesi, mengidentifikasi.
Ø
Pengenalan objek pada citra
Ada tiga rangkaian : deteksi, identifikasi, dan analisis.
-
Deteksi adalah pengamatan atas adanya suatu objek misalnya
pada gambar terdapat objek yang bukan air.
-
Identifikasi adalah upaya memberikan objek yang telah
dideteksi dengan menggunakan keterangan yang cukup. Dan berhubungan berdasarkan
bentuk ukuran dan letak objek yang tampak.
-
Pada tahap analisis dikumpulkan keterangan lebih lanjut
misalnya dengan mengamati jumlah panjangnya.
Computer vision dan hubungan dengan pengolahan dan
interpretasi citra.
Terminology lain yang
berkaitan erat dengan pengolahan citra adalah computer vision. Pada hakekatnya
computer vision mencoba menemui cara kerja serta visual manusia ( human vision
).
Human vision sesungguhnya
sangat kompleks. Manusia melihat objek dengan indera pengelihatan ( mata ) lalu
citra objek diteruskan ke otak untuk di proses.
Computer vision merupakan
proses otomatis yang mengintergrasikan sejumlah besar prose untuk persepsi
visual, seperti akusisi citra, pengolahan citra, klasifikasi pengenalan ( recogunition
) dan membuat keputusan
Computer vision terdiri dari teknik
–teknik untuk mengestimasikan ciri – ciri objek di dalam citra, pengeluaran
ciri yang berkaitan dengan geometri objek dan menginterpretasikan informasi
geometri tersebut. persaman berikut :
Vision =
geometri + mea surment
+ interpretation
Proses – proses didalam computer
vision ada 3 yakni :
-
Memperoleh atau mengakuisisi citra digital
-
Melakukan teknik komputasi untuk memproses atau memodifikasi
data citra ( operasi – operasi pengolahan citra ).
-
Menganalisis dan menginterpretasikan citra dan menggunakan
hasil pemprosesan untuk tujuan tertentu, misalkan memadu robot, mengontrol
peralatan, memantau proses manufaktur, dll.
Ø Operasi citra
1. Perbaikan citra
-
Perbaikan kontras gelap atau terang
-
Perbaikan tepian objek
-
Penajaman
-
Pembiasan warna semu
2. Pemugaran citra
-
Menghilangkan atau meminimumkan cacat pada citra
a. penghilangan kesamaran
b. penghilangan derau
3. Penampatan citra
4. Segmentasi citra
5. Pengorakan citra
-
Pendektesian tepi objek
-
Ekstrasi batas
-
Representasi daerah
Nama :
Franciska I Titaley
Nim : 2014
64 020
Ringkasan
materi kuliah ke II
Pengolahan
Interpretasi Data Citra
CITRA
DIGITAL
PENGOLAHAN
DAN KARAKTERISTIKNYA
Citra digital adalah citra yang diperoleh, disimpan,
dimanupulasi, dan ditampilkan dengan basis logika biner. Citra digital biasanya
dihasilkan melalui bantuan pemindai atau skaner ( scanner ), meskipun dewasa
ini citra digital juga bisa diperoleh melalui berbagai macam kamera digital
dengan harga murah.
Citra digital penginderaan jauh diperoleh dari system
perekaman melalui sensor yang dipasang pada pesawat terbang atau pun satelit.
Citra dalam format digital ini biasanya disimpan pada media megnetik, optic,
ataupun media lainnya (disk, hard disk, compact disk, CCT atau computer
compatible tape, optical disk dan flash disk), serta dapat ditampilkan menjadi
gambar pada layar monitor computer.
Citra digital penginderaan jauh adalah citra yang
menggambarkan kenampakan permukaan atau dekat permukaan bumi, dan diperoleh
melalui proses perekaman pantulan, pancaran, ataupun hamburan balik gelombang
elektromagnetik dengan sensor optic-elektronik yang terpasang pada suatu
wahana, baik itu wahana di menara, pesawat udara maupun wahana ruang angkasa.
Ø Bagaimana citra digital
diperoleh
Fotografik →
pelarikan multi spectral
-
Tiap baris ( larik ) pada gambar yang dihasilkan terdiri atas
sekumpulan sel – sel penyusun gambar yang disebut piksel ( pixel )
-
Tiap pixel mewakili suatu luasan tertentu pada permukaan yang
terindera dan setiap pixel ini punya nilai pantulan tertentu
-
Jadi, dengan kata lain pixel merupakan data yang aspek
spasial (ukuran) luas yang terwakili
Proses kerja pelarikan tidak dapat
dilepaskan dari proses kerja computer, kerena tipe data yang dihasilkan pun
biasanya harus diperoleh dengan computer. Kemampuan computer dan sensor
tertentu saja dalam mengubah informasi pantulan / pencahayaan elektromagnetik
beda – beda. Pada saat ini umumnya sensor bekerja dalam 8 bit. Bit adalah
satuan terkecil dari informasi yang mengekspresikan ada tidaknya arus yang
masuk.
Mengingat bahwa computer adalah media
elektronik yang bekerja dengan arus listrik, maka basis bilangan yang dipakai
adalah basisi biner ( 0 dan 1 ). Nol (0) dapat diartikan ‘mati’ atau tidak ada
arus masuk. Sati (1) dapat diartikan ‘hidup’ atau ada arus masuk / ya.
Ø Cara penyimpanan digital
Informasi dengan basis 8 bit disimpan dalam bentuk byte. Byte
adalah satuan informasi yang terdiri atas 8 bit untuk system 8 bit ( = 1 byte
), tiap datum pixel akan disimpan dalam byte yang tersimpan.
Dengan kata lain tiap pixel akan disimpan sebagai 1 byte.
Nilai kilobyte ( 1 kb ) = 2100 = 1024.
Jika satu citra terdiri atas 500 kolom dan 1200 baris pixel.
System raster dikenal sebagai system penyimpanan data citra
yang sederhana namun boros tempat penyimpayan. Kebutuhan akan system
penyimpanan yang efesien semakin terasa, dengan digunakannya sensor
multispekral. Melalui sensor semacam ini, dihasilkan beberapa citra yang
menggambarkan objek yang sama namun menyajikan variasi, rona atau nilai pixel
yang berbeda.
ü Band Sequential ( BSQ )
Pada format BSQ citra yang
dihasilkan dari setiap saluran disimpan sebagai berkas atau file yang terpisah.
Urutan penyimpanan data pun dilakukan mulai dari baris pertama saluran 1, baris
kedua, baris ketiga, … baris terakhir. Data ini disimpan sebagai file saluran
1. Kemudian mulai lagi dari baris pertama, untuk saluran 2, sampai dengan baris
terakhir. Jadi pada system 3 saluran, dihasilkan 3 berkas citra.
ü Band Interleaved by Line (
BIL )
Pada format
BIL, penyimpayan dilakukan mulai dari pertama saluran 1, kemudian dilanjutkan
dengan pertama saluran 2, … baris pertama saluran n. setelah itu, dilanjutkan
dengan baris kedua saluran 1, baris kedua saluran, … baris kedua saluran n.
begitu seterusnya, sampai baris terakhir saluran n selesai disimpan. Dengan
format BIL, saluran data citra pada n saluran akan disimpan sebagai satu
berkas. Format BIL untuk saluran tunggal ( n=1), dengan demikian, akan sama
dengan format BSQ.
ü Band interleaved by pixel
(BIP)
Pada
prinsipnya, format BIP ini mempunyai kemiripan dengan format BIL. Hanya saja
selang – selingnya bukan lagi per baris. Melainkan per pixel. Penyimpanan
dimulai dari pixel pertama (pojok kiri atas) baris pertama saliran 1, pixel
pertama baris pertama saluran 2, … pixel pertama baris pertama saluran n.
begitu seterusnya sampai pada pixel terakhir baris terakhir saliran 1, pixel
terakhir baris terakhir saluran 2 … , pixel baris terakhir saluran n. sama
halnya dengan BIL, disini seluruh data citra pada n saluran disimpan sebagai
satu berkas.
ü Run – length encoding
(RLE) dan blok encoding (quadtree)
Prinsipnya
penyimpanan data dengan format ini adalah mengekskresikan kembali jumlah pixel
yang berurutan dengan nilai yang sama sebagai satu pasangan nilai.
Blok encoding
merupkan metode kompresi yang mempunyai RLE, tetapi diterpkan secara dua
dimensional (bukan hanya sepanjang baris). Dengan metode ini, area dengan pixel
– pixel bernilai sama diwakili oleh satu nilai. Suatu arry didefenisikan
sebagai sederet blok persegi yang terdiri atas kelompok pixel berukuran sebesar
mungkin.
KOMPOSISI DATA RASTER
ü Kompresi wavelet
Kompresi wavelet merupakan
suatu metode untuk mamampatkan informasikan pada citra digital yang sangat
efektif. Meskipun metode komresi ini mempunyai opsi untuk mempertahankan
kualitas citra mendekati aslinya.
Ø
KONSEP RESOLUSI
Dalam bahasa
peta-peta tercetak, para geografiwan, perencana, dan surveyor pemetaan biasanya
menggunakan istilah skala, yaitu konsep yang menyatakan perbandingan antara
ukuran yang tersaji pada peta dengan ukuran nyata di lapangan. Hal yang sama
juga berlaku apabila mereka bekerja dengan foto udara. Untuk system pencitraan
bebasis digital, biasanya digunakan konsep resolusi.
Resolusi
disebut juga Resolving Power = daya pisah adalah kemampuan suatu system
optic-elektronik untuk membedakan informasi yang secara spasial berdekatan atau
secra spectral mempunyai kemiripan.
Didalam bidang
penginderaan jauh, terdapat empat ( 4 ) konsep resolusi yang sangat penting
yaitu, resolusi spasial, resolusi spectral, resolusi radiometric, dan resolusi
temporal.
1. Resolusi Spasial
Resolusi
spasial adalah ukuran terkecil objek yang masih dapat dideteksi oleh suatu
system pencitraan. Semakin kecil ukuran objek yang dapat terdeteksi, semakin
halus atau tinggi resolusi spasialnya.
2. Resolusi Spektral
Resolusi
spectral adalah kemampuan suatu system optic-elektronik untuk membedakan
informasi ( objek ) berdasarkan pantulan atau pancaran spektralnya. Secara
praktis dapat dikatakan bahwa semakin banyak jumlah salurannya, semakin tinggi
kemungkinannya untuk membedakan objek berdasarkan respons spektralnya. Dengan
kata lain, semakin sempit interval panjang gelombangnya dan atau semakin banyak
jumlah salurannya, semakin tinggi pula resolusi spektralnya.
3. Resolusi Radiometrik
Kemampuan
sensor dalam mencatat respons spectral objek dinyatakan sebagai resolusi
radiometric. Respons berupa radiasi spectral yang dilakukan dalam satuan mW cm-2
sr-1 µm-1
datang mencapai sensor dengan intensitas pantulan atau pancaran spectral
menjadi angka digital.
4. Resolusi Temporal
Resolusi
temporal adalah kemampuan suatu system untuk merekam ulang daerah yang sama.
Satuan resolusi temporal adalah jam atau hari.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar