SEJARAH PENGINDRAAN JAUH
Sejarah
perkembangan teknologi penginderaan jauh dari sisi tekniknya sudah lama
digunakan yaitu setelah ditemukan kamera. Seniman fotografer pengambilan
gambarnya dengan kamera dilakukan bukan hanya dari samping/ mendatar tetapi
juga dapat dilakukan atau di ambil dari atas (udara). Percobaan pernah
dilakukan perkembangan Teknologi Inderaja :
- Gaspar Felix Tournachon/ Pelix
Nadar (1858)seniman foto dari Perancis melakukan pemotretan dari udara
pertama dilakukan daerah Bievre dengan ketinggian 80 meter dengan bantuan
balon udara
- James Wallac Black 1860 dari
Amerikamelakukan uji coba balon udara dengan ketinggian 365 meter di kota
Boston
- Pemotretan dengan menggunakan
Wahana Layang-layang dilakukan oleh ED Archibalg dari Inggris 1882 dengan
tujuan untuk memperoleh data meteorlogi
- 18 April 1906 Pemotretan dengan
menggunakan Wahana Layang-layang dilakukan oleh G. R Lawrence dari Amerika
memotret daerah San Fransisco setelah bencana gempa bumi.dan kebakaran
- Tahun 1909 dilakukan dengan
pesawat terbang dengan pilotnya bernama Wibur Wright di atas Centovelli
(Italia) dengan menggunakan esawat terbang jauh lebih praktis
Pada
perang dunia I dan II saat itu penggunaan teknik inderaja sangatberperan dalam
menentukan keberhasilan suatu misi pertempuran. Jerman contohnya dapat
menguasai Eropa dimugkinkan menguasai teknologiinderaja. Amerika dengan kapal
perangnya dengan armada Laksamana Nimitz mengatakan “bahwa tanpa foto udara
kita buta dalam peperangan” dengan kata lain sebagai pertahanan kedaulatan
negara.
Perkembangan
inderaja spektakuler mulai terjadi saat ditemukan roket yang membawa satelit ke
ruang angkasa diawali dengan peluncuran satelit TIRROS ( Television and
Infraerd Observation Satellite pada tahun 1960, yang merupakan sebuah satelit
tak berawak khusus untuk mengembangkan satelit cuaca. Dan selanjutnya
diluncurkan satelit berawak seperti Merkury, Gemini, Appolo. Teknologi inderaja
dan pemanfaatnya terus berkembang dengan pesat. Kalau dulu dengan menggunakan
kamera, maka sekarang sudah banyak jenis sensor lainnya seperti scanner,
magnetometer dan sonar. Kalau dahulu pemotretan hanya dapat menghasilkan citra
hitam putih, sekarang dapat dihasilkan citra berwarna. Dan kalau dahulu untuk
melakukan pemotretan digunakan wahana (platform) berupa balon kemudian terus
berkembang menggnakan pesat terbang dan saat ini sudah menggunakan satelit dan
pesawat ulang-alik. Dan Kalau dahulu lebih banyak untuk kegiatan militer, maka
sekarang sudah banyak digunakan untuk kesejahteraan masyarakat seperti
konsultan swasta, dinas pemerintah dan lembaga lainnya dalam melaksanakan
pekerjaannya. Didalam disiplin ilmu geografi dan ilmu kebumian yang lainnya,
menggunakan teknik inderaja menjadi kebutuhan. Hal ini karena citra inderaja
menyajikan gambar pemukaan bumi secara nyata (riil) sehingga obyek dan fenomena
yang ada dipermukaan bumi terlihat dengan baik, namun dibatasi oleh ketajaman
citra yang digunakan Keadaan inidapat membantu bagi seorang ahli geografidi
dalam mempelajari kajian geografi seperti pemukiman, penggunaan lahan,
hidrografi, geologi dan geomorfologi, bahkan kajian tentang iklim di atas
permukaan bumi. Betapa penting peran teknik informasi inderaja di Negara
kepulauan seperti Indonesia. Negara Indonesia terdiri dari sekitar 17.516 pulau
yang tersebar mulai dari pulau We hingga pulau Irian, Apabila pemetaan dan
inventarisasi sumber daya alamnya dilakukan dengan cara biasa dengan
menggunakan pengukuran lapangan, maka memakan waktu dari 20 tahun dengan tenaga
kerja 1.000 orang. Namun apabila di gunakan teknik iinderaja maka pekerjaan
relative cepat dalam hitungan hari dengan biaya lebih murah. David Paine 1993
dalam pernyataannya mengajukan pertanyaan menarik yaitu “ Tidakkah anda ingin
menghemat 35% dana anda? Dana sebesar itukah yang dihemat oleh Amerika Serikat
setiap tahunnya karena pemetaanya dilakukan dengan menggunakan foto udara”.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar