TUGAS INDERAJA
KELAUTAN
NAMA : FRANCISKA
TITALEY
NIM : 2014 64 020
IDENTIFIKASI DAN
KLASIFIKASI VISUAL OBYEK LIPUTAN LAHAN PANTAI PADA CITRA GOOGLE EARTH DENGAN
KETINGGIAN MATA ANTARA 750-1000 METER DAN 4500-7000 METER
Ø TUJUAN
1.
Mengetahui penggunaan unsur dan teknik
interpretasi citra visual
2.
Mengetahui kenampakan obyek citra
3.
Mengidentifikasi jenis dan macam obyek dengan
teknik interpretasi citra visual
4.
Mampu membedakan kenampakan dan karakteristik
masing – masing obyek yang terekam dalam citra (foto udara)
5.
Mengklasifikasikan obyek sesuai kenampakan obyek
berdasarkan karakteristik dan level ketinggian mata
Ø BAHAN
-
Foto citra satelit berbagai jenis dan skala (
ketinggian mata 761 m dan 4,03 km )
-
Google earth
-
Transparansi
Ø DASAR
TEORI
-
Mengenal obyek
dari unsur – unsur interpretasi citra visual
Interpretasi fotogeomorfologi tersebut
dilakukan dengan mendasarkan pada karakteristik FU yang meliputi rona, tekstur,
struktur, pola, ukuran, bentuk, site dan situasi. Kenampakan-kenampakan proses
geomorfologi tertentu akan memberikan karakteristik yang khas pula pada FU.
Tingkat pentorehan yyang bersifat kualitatif dapat dinyatakan dengan membandingkan
kerapatan dan besar alur yang tampak pada FU, demikian pula dengan relief yang
secara umum dapat dilihat dan dibedakan berdasarkan bentuk, ukuran, pola, dan
teksturnya. Interpretasi peta geologi menghasilkan informasi struktur geologi
dan litologi, serta secara tidak langsung dapat dipakai untuk menentukan
tingkat resistensi batuan, kaitannya dengan proses
pelapukan
dan erosi. Berdasarkan informasi struktur seperti dip-strike, kekar, sesar, dan
lainnya, serta proses geomorfologi yang ada, maka dapat diperkirakan apakah
suatu bentuk perbukitan termasuk tipe denudasional atau
struktural-denudasional. Interpertasi sumberdata (FU, peta topografi dan peta
geologi) menghasilkan peta satuan bentuk lahan sementara (tentatif).
Berdasarkan peta tersebut kemudian dilakukan cek lapangan untuk mendapatkan
data tambahan sekaligus mencocokkan tingkat kebenaran peta yang dibuat (control
lapangan). data hasil cek lapangan dipakai untuk mengkoreksi dan membenahi peta
tentatif satuan bentuklahan, sehingga dihasilkan peta satuan bentuklahan akhir.
Secara stratified (strata bentuklahan), maka peta akhir tersebut dapat dipakai
sebagai dasar pengamatan, pengukuran, pengambilan sampel dan analisis data
fisik lahan tertentu sesuai tujuan penelitian, kaitannya dengan terapan
geomorfologi untuk tujuan tertentu.
Ø LANGKAH KERJA
-
Akulasi
Data
1.
Data
di ambil di daerah Desa Abubu , Kecamatan Nusalaut, Kabupaten Maluku Tengah,
Provinsi Maluku
2.
Data
citra visual yakni foto udara di ambil dengan ketinggian mata 761 m dan 4,03 km
3.
Data
yang di ambil berupa :
·
Lautan
·
Hutan
campuran
·
Garis
jalan
·
Garis
pasir pantai
·
Daerah
mangrove
·
Daerah
lamun
·
Karang
-
Interpretasi
Data
Ketinggian 761 m
Ketinggian 4,03
UNSUR
INTERPRETASI
|
|||||
no
|
RONA
|
UKURAN
|
TEKSTUR
|
POLA
|
BAYANGAN
|
1
|
sedikit berawan
|
761
m
|
1. lahan hutan campuran kasar
|
1. pemukiman teratur lurus
|
-
|
|
|
2. lautan kasar
|
2. hutan campuran rapat
|
|
|
|
|
3 daerah mangrove sedang
|
|
|
|
2
|
tidak
gelap
|
4,03
km
|
1. lahan hutan campuran kasar
|
1. hutan campuran sangat rapat
|
sedikit
|
|
|
2. lautan sedang
|
|
|
SITUS
|
ASOSIASI
|
DENTIFIKASI
OBYEK
|
bentuk
|
pemukiman memanjang pada garis jalan
|
-
|
|
tidakberaturan
|
|
|
|
|
|
|
|
|
1. hutan campuran sangat rapat/padat
|
dominan lautan
|
tidak
jelas
|
tidakberaturan
|
|
|
|
|
Ø
PEMBAHASAN
Membandingkan skala besar dan skala kecil.
Pada gambar citra visual ( foto
udara ) dengan ketinggian 761m memiliki tampilan atau gambar citra sangat baik
dan jelas. Karena gambar yang di rekam oleh citra mampu mengidentifikasi obyek
yang ada pada suatu daerah tertentu. Misalnya : pemukiman, lautan, hutan,
mangrove, dan juga karang.
Sedangkan pada gambar citra
visual ( foto udara ) dengan ketinggian 4,03 km memiliki citra gambar yang
buruk dan tidak jelas ( kabur ). Gambar yang di hasilkan oleh citra visual
dengan jarak ketinggian mata dengan jarak jauh tidak mampu mengel dan mengidentifikasi
suatu obyek di bawah sehingga Gambar pemukiman sangat tidak jelas yang hanya
dapat dilihat atau mampu di identifikasi oleh citra hanya hutan dan lautan.
Ø
KESIMPULAN
Dari hasil
pembahasan dan juga hasil citra visual ( foto udara ) yang di buat dapat
dijelaskan bahwa semakin dekat citra dengan ketinggian mata maka gambar dan
juga obyek yang akan di lihat semakin jelas sehingga mampu diidentifikasi.
Citra
dengan ketinggian mata jauh akan mempengaruhi gambaran obyek. Sehingga obyek
yang akan di identifikasi tidak jelas ( buram ).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar