Rabu, 28 Desember 2016

Tugas inderaja
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI VISUAL
Nama : franciska i. titaley
2014-64-020

Fakultas perikanan dan ilmu kelautan
Program studi ilmu kelautan
Universitas pattimura



                                                       
IDENTIFIKASI DAN KLASIFIKASI VISUAL
1.      TUJUAN
a.       Mengetahui objek citra pada Landsat 7 ETM khususnya penutupan lahan dankegunaan lahan
b.      Mengidentifikasi Citra Visual
c.       Mempelajari proses respon objek pada berbagai Band spectral yang diamati :   dengamatan band tunggal komposit
d.      Mempengaruhi teknik komposit warna dalam mengidentifiksi objek

2.      DASAR TEORI
A.    Objek Yang Berkaitan Dengan Band Spektral
Data satelit penginderaan jauh merupakan salah satu data untuk memperoleh informasi fenomena alam di permukaan bumi yang diperoleh melalui suatu alat media (sensor) yang dipasang pada sebuah pesawat atau satelit. Tujuan penelitian ini untuk menguraikan tentang karakteristik teknis penginderaan jauh yang dihasilkan oleh berbagai citra satelit bumi, yaitu satelit Landsat, Spot dan Ikonos serta tentang potensi aplikasi datanya untuk berbagai bidang. Metode yang digunakan adalah dengan mempelajari literatur yang diperoleh dari data pustaka, media internet, hasil-hasil penelitian yang berkembang dewasa ini, dan melakukan analisis data. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sensor dapat mendeteksi obyek permukaan bumi melalui pengukuran reflektansi ataupun emisi oleh medium gelombang elektromagnetik. (2) Berbagai jenis data satelit penginderaan jauh yang diterima sensor memiliki karakteristik berlainan, sehingga potensi pemanfaatannya pun berbeda-beda. (3) Karakteristik yang dihasilkan oleh citra satelit bumi di antaranya adalah resolusi spasial, resolusi temporal dan resolusi spectral.
B.     Teori Warna (komposit warna)
Komposit citra adalah citra baru hasil dari penggabungan 3 saluran yang mampu menampilkan keunggulan dari saluran-saluran penyusunnya (Sigit,2011). Digunakan komposit citra ini dikarenakan oleh keterbatasan mata yang kurang mampu dalam membedakan gradasi warna dan lebih mudah memahami dengan pemberian warna.
Pada citra multispektral yang terdiri dari banyak saluran, apabila hanya menampilkan satu saluran saja maka citra yang dihasilkan merupakan gradasi rona. Dan mata manusia hanya bisa membedakan objek yang menonjol pada suatu saluran, objek yg lain maka kita sulit untuk mengidentifikasinya. Oleh sebab itu pada citra komposit ini, hasilnya kita akan lebih mudah mengidentifikasi suatu objek pada citra.

Dasar dari pembuatan komposit citra adalah berdasarkan :
·         Tujuan penelitian yaitu keunggulan di setiap saluran. Contoh, apabila dalam penelitian, kita lebih fokus pada objek air, maka saluran yang kita gunakan adalah band 1, band 2 dan band 3. Selain dari band tersebut air memiliki nilai 0 dalam pemantulannya. Jadi komposit citra yang bisa dibuat adalah citra komposit 123, sehingga air akan berwarna merah.
·         OIF (Optimum Index Factor) yaitu kemampuan citra untuk menampilkan suatu objek. OIF semakin tinggi maka semakin banyak objek berbeda yang dapat ditampilkan pada citra komposit tersebut. OIF ini digunakan apabila kita ingin menonjolkan pengguanaan lahan dari suatu daerah jika diidentifikasi dari citra.

Komposit citra dapat dibagi menjadi 2, yaitu :
·         Komposit warna asli yaitu gabungan dari warna merah-hijau-biru. Citra yang dapat menghasilkan komposit warna asli yaitu Landsat, ALOS dll
·         Komposit warna tidak asli, terbagi 2 :
            Standar yaitu gabungan dari infrared dekat-merah-hijau. Dianggap standar karena pada awalnya penginderaan jauh lebih banyak digunakan dalam bidang kehutanan jadi komposit warna ini dianggap standar karena citra kompositnya lebih menonjolakan objek vegetasi tidak standar yaitu dapat dilakukan penggabungan dengan bebas Dalam konsepnya, citra komposit dibuat oleh 3 saluran, dimana nilai piksel pada saluran-saluran tersebut akan direduksi terlebih dahulu yang pada awalnya nilai piksel berkisar antara 0 – 255 menjadi nilai piksel yang berkisar antara 0 – 5 yang selanjutnya baru bisa dilakukan komposit. Nilai piksel pada citra komposit berkisar antara nilai 0 (hitam) – 215 ( putih).
Untuk penyajian citra komposit, nilai piksel citra komposit yang didapatkan dapat mengikuti colour pallet atau Look-up table.



3.      LANGKAH KERJA
a.    Cara Akusisi citra
Cara akusisi data yaiu data di download melalui situs GLCF, masukkan path dan row untuk mendapatkan titik lokasi, lalu masukkan tanggal/bulan/tahun mulai dari 25-01-2000 – 05-09-2000, kemudian pilih citra yang bersih untuk di download, setelah di download kemudian data tersebut diekstrat.
b.   Citra yang diakusisi masukkan ke ilwis
Setelah data yang sudah di ekstrat, data tersebut di masukkan ke aplikasi Ilwis untuk diolah, cara mengolah pada ilwis yaitu pilih Operation tree lalu klik pada Import dan Export pilih import map, setelah data di import, import formatnya pilih Use GDAL, lalu isi kolom output file name, klik convert, show, selanjutnya klik ok, lakukan seterusnya pada band yang ke 2 – 7.

Ø  Pilih operation tree
 https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjANABsP_n4ibwW_Tns4bmVGOXHnU-AGGwetwb6JBWue_4SnCoALUX1pSmcQfOXWEl0CGQ2AU0EjqLw5zfm8_UvWNgTL3ik7riYc8vm1iQwowPY6C52Q1snuYNlP9KoLBG3XAyV-vVG59A/s320/













Ø  Pilih import/export, kemudian klik pada import map
 










Ø  Pilih formatnya Use GDAL, klik convert, show lalu klik ok
 














c.    Cara Croping areal kerja
Untuk mengkroping area kerja, pilih Finder, klik di Sub Map of Raster Map, lalu klik Coordinate, isi kolom Raster Map pilih data yang sudah di akusisi, kemudian masukkan titik koordinat, isi output raster map, dan klik show, lakukan cara ini untuk mengkroping band yang seterusnya.
Ø  Pilih Finder
 




















Ø  Klik pada data yang mau di cropping, lalu klik zoom dan Tarik untuk mendapatkan titik koordinat.

- 

Ø  Pilih sub map of raster map, klik coordinat, pilih band yg akan di cropping masukan first coordinat dan opositoppositeinate, output name dan show
 











Ø  data hasil cropping






d.   Komposit warna asli
Ø  Pilih color Composite
 










Ø Masukkan band spektral yang sudah di cropping dari band spektral 3 – 1














Ø  Hasi dari color composite band spektral 3-1
                     


e.    Buatlah composite warna dengan berbagai band spectral minimal 5 (321, 432, 457, 542, 754)

Composite warna band spectral landsat 7 ETM
·         Band spectral 321
                    
     


·         Band spectral 432

          
 

·         Band spectral 457
           



·         Band spectral 542
           


·         Band spectral 754
           




f.       Kesimpulan
Dari langkah kerja diatas dapat di simpulkan bahwa  untuk membuat band spectral dengan warna yang berbeda pada data citra, harus terlebih dahulu membuat cara akusisi citra, cara cropping areal kerja, dan mengkomposit band spectral.









HASIL
ETM
A.    Peta ETM
                 


B.     Objek lahan berbagai komposit

·         Objek lahan pada komposit warna asli
    
Pada gambar di atas adalah komposit warna asli. Pada gambar ini memiliki berbagai macam rona yang sudah di jelaskan. Masing-masing rona terlihat jelas.

·         Composite warna merah ETM
 
Pada komposit merah objek yang terlihat masih jelas, dan rona laut dalam pada gambar tersebut lebih terang dibandingkan komposit warna asli.

·         Composite warna jingga ETM
 

Pada komposit jingga terlihat bahwa rona laut dangkal sudah tidak jelas

·         Composite warna Biru ETM
 
Pada komposit biru terlihat bahwa rona laut dangkal, sudah tidak jelas terlihat. Laut dalam masih terlihat jelas dan hutan campuran sudah pudar





·         Composite warna hijau ETM
 
Pada komposit hijau objek yang terlihat pada gambar masih jelas, dan rona laut dalam pada gambar tersebut terang. Objek hutan, lahan terbuka terlihat lebih jelas.



KESIMPULAN
Dari tiap bend spectral Kesimpulan dari hasil praktikum ini adalah bahwa hasil penafsiran foto udara dan citra satelit merupakan salah satu kegiatan yang cukup dibutuhkan dalam perencanaan, pengelolaan dan pemantauan sumberdaya lahan. Di dalam penafsiran foto dan citra, penafsir mengkaji citra dan berupaya melalui proses penalaran untuk mendeteksi, mengidentifikasi, menilai arti pentingnya obyek yang tergambar pada citra dan menganalisa kenampakan suatu obyek berdasarkan rona/warna, bentuk, ukuran, pola, tekstur, bayangan, situs dan asosiasi dan konvergensi bukti. Dari setiap composite memiliki perbedaan, hal ini disebabkan oleh pencahayaan, ada objek yang menyerap cahaya dan ada objek yang memantulkan cahaya.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar